Siapa yang tidak kenal dengan Edy Rahmayadi. Sang ketua PSSI. Pasti seluruh pendukung timnas Indonesia mengenalnya. Sekarang sang ketua terpilih jadi Gubernur Sumatera Utara. Dan sudah resmi dilantik oleh pak Presiden Jokowi 5 September 2018 kemarin.
Padahal sang ketua PSSI masih sah menjabat. Kalau benar Pak Edy Rahmayadi tidak menanggalkan salah satu jabatannya yaitu meninggalkan jadi gubernur Sumatera Utara, berarti Edy Rahmayadi sudah melanggar aturan FIFA. Yang berarti PSSI bisa "TAMAT' PSSI akan di bekukan FIFA.
Peraturan FIFA sudah jelas bahwa tidak boleh ketua sepak bolanya di suatu negara merangkap jabatan sebagai Gubernur, Mentri atau yang lainnya yang ada berbau politik. Gubernur tidak boleh campur tangan mengurus sepakbola. Masih segar ingatan kita konflik Menpora dengan PSSI kemarin? Akibatnya fatal Timnas dilarang bermain di ajang resmi FIFA. Bahkan di liga domestik ada dua liga yaitu IPL dan ISL.
Bukan itu saja bahkan pemain menganggur. Karena liga dihentikan Menpora. Banyak pemain ikut liga tarkam untuk menyambung hidup. Banyak aspek yang sudah kehilangan pekerjaan mulai pedagang asongan, tukang parkir dan banyak yang lainnya.
Apalagi tahun 2018 ini PSSI banyak mengikuti ajang resmi FIFA mulai junior sampai senior. Timnas U-16 yang lagi bagus-bagusnya akan berlaga di AFC cup di Malaysia 20 September mendatang. dan juga Timnas U-19 akan jadi tuan rumah ajang AFC cup pupus sudah mimpi menuju piala dunia. Indonesia bakalan kalah sebelum bertanding serem kan. Kejadian akan terulang lagi seperti Menpora vs PSSI beberapa waktu yang lalu.
Semoga bapak Edy Rahmayadi mau meninggalkan salah satu jabatannya. Demi kemajuan Timnas Indonesia.
Sumber : Indosport.com
